Pemandulan Nyamuk dengan Sinar Gamma: Fase Pupa Lebih Efektif dan Mudah

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pemandulan nyamuk dengan radiasi sinar gamma lebih mudah dilakukan pada fase pupa dibandingkan dengan fase dewasa. Penelitian ini berfokus pada nyamuk Aedes aegypti, yang dikenal sebagai vektor utama penularan penyakit demam berdarah. Meski pemandulan pada fase pupa diduga dapat mengurangi daya saing nyamuk jantan mandul terhadap jantan di alam, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas dan daya saing kawin nyamuk jantan mandul yang diiradiasi pada fase pupa dan dewasa.

Penelitian ini melibatkan iradiasi nyamuk pada dua fase hidup, yaitu pupa dan dewasa, dengan berbagai dosis: 0 (kontrol), 20, 40, 60, 80, dan 100 Gray (Gy). Setiap perlakuan dilakukan dengan tiga kali ulangan. Parameter yang diukur meliputi umur nyamuk, tingkat sterilitas, nilai daya saing kawin, dan persentase kemunculan nyamuk dewasa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara umur nyamuk jantan yang diiradiasi pada fase pupa dan dewasa (p ≤ 0.05). Tingkat sterilitas, nilai daya saing kawin, dan persentase kemunculan nyamuk dewasa juga tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada dosis yang sama. Oleh karena itu, dengan proses radiasi yang lebih mudah, metode pemandulan nyamuk jantan pada fase pupa dapat digunakan sebagai salah satu prosedur aplikasi Teknik Serangga Mandul untuk menekan populasi nyamuk Aedes aegypti.

Penelitian ini merupakan langkah penting dalam pengendalian populasi nyamuk pembawa penyakit, memberikan alternatif yang lebih efisien dan efektif dalam memandulkan nyamuk untuk mengurangi penyebaran penyakit demam berdarah.

sumber informasi :  Iman Sasmita Dkk.
Sumber Gambar : Antara News.

Diskusi Komentar (0)